Wednesday, November 27, 2013

Aldy Sang Pemimpi

Kalau gue boleh frontal sedikit - Bila gue bandingkan rongsokan elektronik dengan laptop yang dimiliki sekolah, gue ga bisa lihat bedanya apa.

Guru bahasa indonesia gue... Gue jangan sebut namanya karena belum izin sama beliau (emang gue pernah izin orang kalo pengin masukin nama orang dulu-dulu? bodo ah) mau mengajak kelas gue yang terbaik dan terhebat untuk menonton sebuah film yang lumayan terkenal tapi sayang gue bukan tipe orang yang mau menyempatkan waktu untuk up-to-date dengan perfilman Indonesia, Sang Pemimpi.

Kelas gue tentu sangat antusias untuk menonton film yang si Bapak maksud. Tapi sayang sekali tentu kita gak bakalan cuma nonton seasal nonton, kita diberi tugas untuk membuat wacana kritik untuk film buatan Andrea Hirata ini. Tentu gue sebagai orang termalas di seluruh jagad raya ini jadi panik. 

Jadi ga ada yang namanya nonton tenang dan damai, yang ada seluruh kelas tegang untuk menentukan setting yang terdapat di film yang sangat dipenuhi dengan berbagai macam setting. hanya dalam 10 menit gue sudah bisa menemukan sekitar 12 setting - Gue ga tau ini hal baik atau buruk. 

Oh iya kutipan dari teman sekelas gue:
"BODO AMAT MAU SURUH BUAT APA, YANG PENTING NONTON!"
Conan Approves
Applause.
Ladies and Gentleman, Kelas Sepuluh IIS Satu. Gue kadang terharu seberapa hebatnya kekuatan-kekuatan goib di kelas gue ini bekerja, mendukung satu sama lain untuk "keep smile" dan "jomblo woles".
MALESNYA GA NOLONG TUHAN

Ok lanjut.
Yang mau gue ceritakan adalah sebagaimanakah sulitnya untuk mencari laptop yang bisa dipakai oleh manusia beradab seperti gue. Sistem untuk mengambil laptop dan pelengkapnya tuh seperti ini:
  1. Pergi ke ruang Tata Usaha karena alat-alat yang ada ditaruh disana.
  2. BUKA PINTU TATA USAHA /noshit/
  3. Isi data peminjaman yang ada di meja Tata Usaha, kadang ditanyain itu laptop/speaker buat apa kadang gue jawab buat gue jual ke harco 
  4. Bawa alat yang diperlukan
  5. Buka pintu tata usaha yanG SUSAH BANGET DIBUKANYA MALAH KADANG MENGHASILKAN BUNYI CRICIT CRICIT YATUHAN BENERIN KEK ITU PINTU
  6. Selesai! Now you have your crappy laptop
Tentu gue segera menyiapkan laptop, speaker, proyektor, dan segala tektek bengeknya untuk bisa segera menonton Sang Pemimpi. Tapi you know what? the laptop just doesn't work.

IT DOES NOT WORK GOD DAMMIT
BAHKAN BUAT NYALAIN ITU BENDA HARAM SUSAH BANGET, BARU PENCET TOMBOL POWER EH BLUE SCREEN

Segeralah gue tuker itu benda murtad. Gue harus melakukan langkah-langkah diatas sekali lagi, lalu menyiapkan segala macem itu blablabla dannnnn laptopnya ga bisa nyala.

Di tahap ini gue sudah merelakan nasib tugas bahasa indonesia gue yang pasti hancur lebur

Gue dan (gue ragu buat masukin namanya, takut terlalu horror) teman gue yang pusing tujuh keliling akhirnya sekali lagi mengambil laptop yang ketiga, dibawalah ke kelas, disiapkanlah di kelas dan akhirnya NYALA YATUHAN NYALA.

SO YEAH AKHIRNYA KELAS GUE BISA NONTON, SELAMA 25 MENIT. Gue mau liat muka temen-temen gue saat lihat raport semester satu mereka. 

Regards
Aldy

BUT SRSLY FIX THOSE GODDAMNED LAPTOP

No comments:

Post a Comment