Tuesday, November 12, 2013

Tragedi Pesseger Seat

Gue udah beberapa kali pergi keluar negeri naik pesawat terbang. Pernah gue pergi ke Penang, Malaysia sama nyokap-bokap, gue juga pernah ke Singapore buat nonton SHINee World. Ya buat artikel ini gue juga sekalian sombong diri. 

Perjalanan gue yang menggunakan pesawat terbang... ga selalu mulus. Masalahnya sepele, seperti contohnya ; orang yang salah liat posisi kursi, ada juga yang ga mau misah sama pasangan hidupnya karena saat beli tiket pesawat.


"SAYANGKOEEEEH AKU TIIDAK MAU BERPISAH DENGAN DIRIKAU, PERMATA HIDUPKUEH"

"AKU AKAN SELALOE DI SEBELAH MOEEEE"

mereka mentelepatikan kata - kata murtad itu ke pasangannya sambil berpeluk erat dan menutup habis kursi yang harusnya punya gue.



Gue masih inget beberapa bulan yang lalu saat sebelum musim sekolah mulai, gue dan orang tua gue mau liburan ke daerah Penang lagi, sekaligus untuk nyari bisnis - bisnisan. sama orang - orangan.

Kali ini gue ga bergitu beruntung, gue duduk terpisah dengan kedua orang tua gue. Bokap gue di deket toilet, nyokap gue di belakang entah mananya dan gue ada di ujung depan. depan banget. Tapi gue kaga takut kok, Aldy kuat! Aldy hebat! #AldyTidakCengeng.


Gue sempet ngelihat seseorang yang memiliki tubuh yang gigantis. Gue juga ga tau apa artinya gigantis. Maksud gue super-jumbo, mirip kaya koki yang sering muncul di acara tipi-tipi. Kalo ga salah nama acaranya makan besar? Gue jarang nonton tipi jadi gitu deh /ribet/

Pahitnya ; orang yang maksud ini teryata duduk di sebelah gue oh god pasti bakalan sempit banget kalo dia duduk sini, gue setelah keluar dari ini pesawat bisa jadi dendeng sapi. Bahkan gue ga nyakin satu kursi penumpang cukup untuk menampung orang yang punya pantat sebesar 2 lahan monas ini.

Gue lihat tiket yang ada di tangan dia. Jumlahnya 2. Tapi yang gue heran kenapa cuma dia sendiri gue ada felling dia jomblo ngenes. gue termenung sejenak.

ASTAGA TUHAN ITU PANTAT BAKALAN NGISI 2 BANGKU DI SEBELAH GUE

Dia pun segera mungkin langsung menaruh tasnya ke bagasi di atas kursi gue. Gue menghela nafas. Udah di pojok, digencet lagi sama babon utan. Pasrah! Gue sudah merelakan hidup-mati gue ke tangan Tuhan. 

Pramugari lalu muncul.

"Pak, bisa saya lihat tiketnya?"

'Kebo Iwa' menurut dan memberikan dua lembar tiketnya ke sang pramugari. Gue sudah berharap besar kalau si karung beras ini bukan di sebelah gue. Gue tau Tuhan masih berpihak kepada gue. Pada saat ini gue menghadap ke langit-langit sambil berteriak dalam hati "Tuhan? Tuhan?" INI CERITA APAAN

"Maaf pak, tiket yang satu ini untuk siapa ya pak?"

Oh! Ibu pramugari belum tahu ya? perkenalkan nama saya bongkahanpantatkanan! dan yang akan menggunakan tiket yang ibu maksud adalah saudara saya, bongkahanpantatkiri! Gue geli sendiri ngebayangin cara si Bapak jelasin masalah ini ke si pramugari.
Si bapak bicara pelan, bisik-bisik. Tapi gue tahu jelas apa yang dia katakan ; Pantat gue gede, setan.

Dengan suara lumayan dapat didengar dengan jelas, si pramugari berkata:

"Tapi tiket yang pertama bernomor 15B, dan tiket yang kedua bernomor 16C..."


Sedih.

Gue nangis. 

Emosi gue bercampur antara senang, ngakak dan terharu. Ga gue sangka bakalan sengenes itu. GUE NGAKAK ANJIR MAU DUDUK DIMANA DIA. MASA PANTATNYA MESTI MISAH DULU, BOKAHAN KANAN DI 15B DAN BONGKAHAN BELAKANG 16C?

Tapi sialnya penerbangan jadi delay gegara ini. Dia sama 1 petugas keluar pesawat buat nanganin masalah ini.

Dan gue ga liat si Bapak itu naik ke pasawat lagi

Regards
Aldy HAMPIR DIBEKEP BELAHAN PANTAT



No comments:

Post a Comment