Wednesday, March 6, 2019

Kelelahan Dan Nikmatnya Berkata Tidak


Image result for yes man


Apa kalian termasuk orang yang berprinsip Yes Man,atau seseorang yang selalu berkata 'ya' setiap kali muncul peluang? Barangkali kita berkata iya karena rasa takut ketinggalan atau Fear Of Missing Out (FOMO), atau mungkin ada dorongan dari diri kalian yang berusaha terus mencari sesuatu yang bisa didapatkan.


Di masa sekarang, di mana waktu terasa berlalu sangat cepat dan hal-hal baru bermunculan di tiap pojok dunia, ada rasa nikmat dibalik kata 'tidak'



Menurut saya dengan mulainya kita berkata tidak, ada sebuah pengakuan atau kepercayaan bahwa diri kita yang sekarang itu adalah baik, cukup atau tidak membutuhkan hal yang kita katakan tidak tersebut.

Saya sendiri biasanya selalu berusaha mencari peluang-peluang dalam kehidupan sehari-hari. Kalau tidak sedang berkecimpung dalam produksi sebuah pementasan teater, saya pastinya sedang sibuk mencari-cari kesempatan untuk mencalonkan diri untuk sebuah organisasi, atau bahkan hal-hal seperti membuat video atau menulis blog.

I mean, I still do stuff but, saya sekarang lebih sering membaca di perpustaan atau jalan-jalan (walaupun seringkali kegiatan jalan-jalan tersebut tidak berarah sama sekali).

Dewasa ini saya cukup merasa bahagia dan puas dengan kegiatan-kegiatan yang jauh lebih santai, kegiatan yang tidak selalu harus menghasilkan hal besar diakhirnya, yang tidak selalu kegiatan yang akan membuat diri lebih hebat.

Bisa dibilang, saya mulai menghindari mencari-cari 'persetujuan' dari orang lain, atau kata lainnya bersikap bodo amat dengan perkataan orang diluar ssana.

Bukan hal mudah buat saya. Seseorang yang selalu ingin mencari muka didepan umum, selalu ingin membuktikan kalau memang saya bisa dan lebih dari orang lain.

Tapi kadang... sering kali setelah saya berpikir 'Sekarang aku hanya mau tidur dan diam dirumah, dan tidak melakukan apa-apa' ada rasa gelisah di hati seperti 'Duh kudu melakukan sesuatu nih'.

Apa ini tidak aneh? Kenapa harus gelisah?

Kalau bisa digambarkan keanehannya, jadilah model seperti berikut:


Aku kelelahan --- Aku tidak mau melakukan apa-apa --- Aku merasa tidak berguna --- Aku gelisah --- Aku harus melakukan sesuatu yang produktif --- Aku kelelahan...

Kenapa tidak melakukan apa-apa terasa negatif? Apa karena ada beban moral yang mengharuskan seseorang harus selalu produktif.

Kita semua tahu Jepang adalah negara yang sangat, sangat mengedepankan produktivitas. Banyak pekerjanya yang selalu lebur dan tidak dibayar lebih agar lebih produktif. Namun apa benar mereka menjadi produktif?

Image result for japan productivity overwork

Jepang merupakan negara paling rendah produktivitasnya diantara negara G7. 

Konklusinya menurut saya adalah begini: Dengan berkata tidak, kita memberikan peluang kegiatan yang lebih santai, yang tidak begitu seru, yang bisa saja kegiatan-kegiatan santai tersebut bisa memiliki nilai yang lebih mendalam atau baik untuk diri.







bisa juga ini alasan gue untuk menjadi malas, who knows?

No comments:

Post a Comment