Thursday, November 29, 2012

Hikikomori

fyi ini ga lucu


Hikikomori adalah semacam penyakit kejiwaan dimana seseorang akan menghindar secara sosial (ex: mengunci diri di dalam rumah). Biasanya menyerang remaja. Hikikomori sendiri berasal dari bahasa jepang yang artinya 'mengurung diri di dalam sebuah tempurung'. Gue sendiri sedang mencari definisi yang paling tepat, dan hasilnya:

Otaku

Pada tahun 1980, kata otaku pertama kali dipakai oleh seorang kolumnis (orang yang menulis artikel di surat kabar) bernama Nakamori Akio dalam artikel buatannya "Situasi Kalangan Otaku". Pada zaman itu Otaku secara sempit digunakan untuk menyebut penggemar berat subkultur (Kultur sampingan, tidak besar) anime dan manga.

Pada masa itu, tidak semua orang Jepang belum mengetahui arti otaku. Bisa dibilang kata 'otaku' ini baru lahir pada masa tersebut.

Perkembangan selanjutnya, sebutan Otaku digunakan untuk seorang pria lajang yang mempunyai hobi anime, manga, idol, games dan komputer tampa batasan umur. 

Sebelum istilah Otaku terkenal di Jepang, orang menggunakan kata 'Mania' untuk orang-orang yang hanya menekuni sesuatu dan tidak peduli terhadap kehidupan biasa yang dilakukan setiap orang (berbeda sendiri)

Pertanyaan besar pun muncul:

Apakah Otaku dan Hikikomori itu sama?

MENURUT PENDAPAT SAYA:

Iya, karena seorang hikikomori mengisolasi diri karena alasan sama yaitu perubahan sosial dan budaya yang terlalu cepat.

Untungnya, ke-fanatik-an yang berlebihan ini belum menyerang Indonesia. Saya harap tidak. Kita semua dapat menghalangi kejadian ini dengan cara peduli terhadap orang lain. Support satu dengan yang lain. Kalau semua orang didunia memiliki 'kepedulian', tiap aspek di dunia (gue nyakin banget) bakalan membaik.

Hikikomori documentary

Ayo peduli. Mudah saja.

No comments:

Post a Comment